Makan Buah Lebih Banyak Turunkan Resiko Terjadinya Penyakit Jantung, Benarkah?
Sebuah penelitian di Cina menemukan
bahwa mengkonsumsi buah segar setiap harinya dapat menurunkan resiko terjadinya
gangguan jantung dan stroke hingga 40%.
Selain itu, semakin banyak buah
segar yang dikonsumsi, maka resiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh
darah pun akan semakin menurun, begitu pula dengan tekanan darah.
Pada penelitian ini, para peneliti
mengamati sekitar 451.682 orang di Cina. Para peserta penelitian ini berasal
dari berbagai desa dan kabupaten, serta tidak ada seorang pun yang pernah
menderita penyakit atau gangguan jantung.
Berdasarkan jumlah buah yang mereka
konsumsi setiap harinya, maka para peneliti pun membagi peserta penelitian
menjadi 5 kelompok pada awal penelitian, yaitu:
- Tidak pernah mengkonsumsi buah (6.3%)
- Mengkonsumsi buah 1 bulan sekali
- Mengkonsumsi buah 1-3 hari setiap minggunya
- Mengkonsumsi buah 4-6 hari setiap minggunya
- Mengkonsumsi buah setiap harinya (18%)
Setelah diamati selama 7 tahun, para
peneliti pun menemukan bahwa 19.300 di antara peserta penelitian mengalami
gangguan jantung dan 19.689 di antara peserta penelitian mengalami stroke.
Pada penelitian ini, para peneliti
juga menemukan bahwa peserta penelitan yang lebih sering mengkonsumsi buah
segar juga memiliki tekanan darah yang lebih rendah. Para peneliti menemukan
bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mengkonsumsi buah segar,
peserta penelitian yang mengkonsumsi buah segar setiap harinya memiliki resiko
yang lebih rendah untuk mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah sebanyak
25-40%.
Berdasarkan
pada penelitian ini, para peneliti menemukan bahwa konsumsi buah secara teratur
setiap harinya dapat membuat seseorang mengalami penurunan resiko terjadinya
penyakit jantung hingga sekitar 15%, penurunan resiko terjadinya stroke iskemik
(stroke yang terjadi akibat adanya sumbatan di dalam pembuluh darah otak)
hingga sekitar 25%, dan penurunan resiko terjadinya stroke hemoragik (stroke
yang terjadi akibat adanya perdarahan akibat rusaknya pembuluh darah otak)
hingga sekitar 40%.